Teori Siklus Kehidupan ala Jubel

Saya sendiri bingung kenapa tiba-tiba terpikirkan hal seperti ini. Mungkin memang saya suka berpikir akan hal-hal yang gak jelas kali ya. Hehehe..

Jadi gini.. temen-temen semua tahu hukum kekekalan massa kan.. massa itu tidak bisa diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Massa bisa berubah bentuk tapi tidak bisa diciptakan. Dalam pembahasan ini, yang saya tinjau ialah massa secara partikuler. Dan sudah pasti oknum awal yang menciptakan massa ialah Tuhan dan hal tersebut tidak dibahas dalam artikel ini..

Nah.. ilustrasi gampangnya gini aja.. misalnya kita lahir nih.. tiba-tiba muncul seonggok daging yang memiliki kehidupan kann.. Nah, daging itu berasal dari mana?? Jawabannya ya dari makanan-makanan yang masuk ke dalam tubuh mamah kita.

tenderloin steak (makanan) -> tubuh mamah -> reaksi X-Y-Z plus kontribusi yang enak-enak dari papah -> jadi bayi

tenderloin.jpgSampai disini cukup jelas kan.. sudah keliatan kan kebenaran hukum kekekalan massa-nya. Jadi berbagai unsur-unsur yang ada di dunia ini yang dulunya entah dari mana tuh terkumpul dalam bentuk senyawa kimia dalam makanan. Kemudian makanan itu dimakan oleh orang tua kita dan dipecah kembali menjadi senyawa kimia sederhana, lalu dibentuk lagi menjadi sel A, sel B, sel C, dsb. Kemudian salah satu dari sel-sel tersebut ialah ovum dari ibu kita dan sperma dari ayah kita. Dengan berbagai proses seperti kenalan, PDKT, tunangan, nikah, dan kawin maka akhirnya jadilah kita dalam bentuk bayi. Proses perkawinan itu sendiri sedemikian kompleksnya karena terdiri dari berbagai fase yang enak-enak..

nah sekarang kita bahas makanan di awal rantai di atas yang bentuknya ialah steak tenderloin.. gimana sih sejarahnya steak tenderloin itu??

unsur tanah -> tumbuhan -> dimakan sapi -> sapi dipotong -> jadi steak tenderloin (makanan)

cow.jpgAdalah unsur hara dalam tanah yang berguna bagi tumbuhan lalu unsur tersebut diserap. Tumbuhan pun bertumbuh menjadi besar dan pada suatu haru ia senang menikmati hangatnya sinar mentari di padang rumput hijau. Ehh.. tau-taunya tiba-tiba dia dimakan oleh sapi. Karena sapi tersebut sangatlah rakus, dia menjadi amatlah montok dan gendut. Hal itu menyebabkan peternak sapi sangat tertarik untuk memotong sapi tersebut. Daging sapi tersebut dijual dengan harga yang mahal dan jadilah steak tendorloin yang dimakan mamah pas ulang taun pertama perkawinan di Glossis Steak and Bar. Waktu itu mamah lagi hamil. Kata mamah, “Pah.. aku mesen steak ayam aja deh.. kalo tenderloin tuh lemaknya banyak, pah..” Lalu kata papah, “Mah.. makan tenderloin aja.. aku punya firasat kalo mamah makan tenderloin, anak kita bakal sehat dan menjadi orang yang hebat!” Wow.. tu bokap punya indra keenam lho.. baca terus cerita ini dan lu bakalan ngerti..

nah sekarang mari kita bahan unsur tanahnya.. bagaimana ya kira-kira cerita unsur tanah itu??

Gajah Mada -> udah tua -> mati -> dikubur -> membusuk -> jadi unsur tanah

gajahmada.jpgJadi ceritanya gini.. di Jawa Timur adalah suatu kerajaan bernama Majapahit dengan patihnya yang bernama Gajah Mada. Dia mendampingi Hayam Wuruk memimpin Majapahit menjadi sebuah kerajaan dahsyat yang luasnya hingga ke Thailand Selatan. Malaysia?? Lewat! Tapi… seiring dengan waktu, Gajah Mata semakin tua dan akhirnya meninggal. Beliau dikubur dan mayatnya membusuk dalam tanah. Ratusan ribu mikroba tanah memakannya dan kemudian beliau berubah menjadi unsur-unsur tanah yang kemudian diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan itu berkembang lalu mati lalu berkembang lalu mati.. hingga sampailah di suatu masa dimana tumbuhan itu kemudian di makan oleh sapi seperti yang sudah saya jelaskan di atas.

nah sekarang marilah kita bahas Gajah Mada..

babi -> kecemplung sungai -> mati -> membusuk -> dimakan ikan -> ikan ditangkap -> dimakan Gajah Mada

Ya, ini semua ada hubungannya dengan babi. Gak jelas juga sih apakah sebenarnya Gajah Mada pernah makan babi atau enggak. Tapi pastinya dia pernah makan ikan. Pertama-tama adalah seekor babi malang yang ditinggal kekasihnya dan dia memutuskan untuk bunuh diri mencemplungkan diri ke dalam sungai dan mati. Babi itu membusuk dan dimakan oleh ikan. Karena babi sangatlah berlemak, ikan yang memakannya menjadi amat gendut! Tapi naas… karena ada yang lagi mancing di sungai tersebut dan ikan itu ketangkep dehh.. Nah.. pemancing itu ialah juru masaknya Gajah Mada.. Ikan itu dimasak dan dihidangkan bagi sang Patih Gajah Mada di hari akhirnya. “Akuuu.. pengenn.. makan.. ikann bakar enakk buatan juru masakku..,” kata Gajah Mada.

sekarang pembahasannya pindah ke babi..

eek-nya Ramses II dari Mesir -> masuk ke Sungai Nil -> mengalir ke Laut Tengah -> terdekomposisi -> dimakan plankton -> dimakan paus biru -> paus biru jalan-jalan ke Samudra Hindia -> di Pantai Selatan, paus biru nyemburin air dari punggungnya -> air muncrat nempel pasir yang ditumbuhi pohon kelapa -> air masuk ke dalam buah kelapa -> buah kelapa dimakan peternak babi -> peternak babi ngeludah -> ludah dijilat babi.

ramses.jpgRamses?? Ya Firaun Ramses dari Mesir. Jadi suatu hari si Ramses ini sakit perut dan dia memutuskan untuk buang hajat ke dalam sungai nil. “Plungg…” masuklah eeknya ke dalam sungai Nil. Eek ini kemudian ikut mengalir bersama aliran sungai dan sampailah eek ini di Laut Tengah. Selama perjalanan, eek ini terdekomposisi oleh berbagai mikroba dan kemudian dimakan oleh plankton. Tiba-tiba adalah paus biru besar yang lewat dan membuka mulut besarnya dan masuklah ratusan plankton itu dalam perutnya. Setelah makan besar, paus biru itu memutuskan untuk fitness dengan cara melakukan perjalanan jauh ke Samudra Hindia. Sesampainya di sana, paus biru itu capek dan dia menyemburkan air dari punggungnya. Adalah beberapa percik air itu yang jatuh di atas pasir yang ditumbuhi oleh pohon kelapa. Air itu diserap oleh pohon kelapa dan masuk ke dalam buahnya. Di samping pohon kelapa itu, adalah seorang peternak babi yang lagi istirahat dan tertarik untuk mengambil buah kelapa itu. Buah itu dimakan dan masuklah ke dalam perutnya. Peternak babi itu pulang ke peternakannya dan tidak sengaja meludah di dekat babi-babi yang sedang makan. Ehh.. ludah itu malah dijilat oleh babi. Proses ini terjadi beratus-ratus tahun karena si paus biru bersinggah menemui teman-temannya di berbagai lautan dan sebenarnya paus biru yang sampai di Samudra Hindia ialah paus biru generasi ke-5 setelah paus biru mula-mula yang memakan plankton di Laut Tengah.

kalau dirangkai secara timeline sejarah:

eek-nya Ramses II dari Mesir -> masuk ke Sungai Nil -> mengalir ke Laut Tengah -> terdekomposisi -> dimakan plankton -> dimakan paus biru -> paus biru jalan-jalan ke Samudra Hindia -> di Pantai Selatan, paus biru nyemburin air dari punggungnya -> air muncrat nempel pasir yang ditumbuhi pohon kelapa -> air masuk ke dalam buah kelapa -> buah kelapa dimakan peternak babi -> peternak babi ngeludah -> ludah dijilat babi -> babi kecemplung sungai -> mati -> membusuk -> dimakan ikan -> ikan ditangkap -> dimakan Gajah Mada -> udah tua -> mati -> dikubur -> membusuk -> jadi unsur tanah -> tumbuhan -> dimakan sapi -> sapi dipotong -> jadi steak tenderloin (makanan) -> masuk tubuh mamah -> reaksi X-Y-Z plus kontribusi yang enak-enak dari papah -> jadi bayi

kesimpulan akhir.

  1. mungkin gua pada hakikatnya dalam tubuh gua mengalir sebagian komponen turunan darah Gajah Mada dan Ramses II.
  2. apakah unsur dalam babi masih mengalir dalam tubuh gua? Haram kah?
  3. apa mungkin Gajah Mada mati karena makan ikan yang berkolesterol tinggi karena sebelumnya ikan tersebut makan babi?
  4. seandainya babi itu tidak putus cinta, apakah gua masih menjadi turunan Gajah Mada dan Ramses II?
  5. seandainya mamah gak kawin dengan papah, mungkin gua tidak lagi menjadi turunan dari Gajah Mada dan Ramses II.
  6. bokap gua beneran punya indra keenam karena dia tahu bahwa dengan nyokap gua memakan steak tenderloin, gua bakal jadi turunannya Gajah Mada dan Ramses II.
  7. kenapa ya tumbuhan, binatang, babi, sapi, dsb tidak dimasukkan ke dalam sejarah dunia?

gila. otak gua bener-bener cemerlang.

Penokohan: bayi, mamah, papah, sapi, tumbuhan, mikroba, Gajah Mada, ikan, babi, peternak babi, pohon kelapa, paus biru, plankton, Ramses II

  • Debby Silaban

    ternyata manusia dengan pola pikir seperti Abang tidak cuma satu ya… sebelum ini saya pernah ketemu 1 orang dengan analogy sedetail ini… ga mau lagi ngebayangin betapa lelahnya menunggu analogi ini diceritakan secara lisan T__T

    salam kenal… ^^

  • “mungkin gua pada hakikatnya dalam tubuh gua mengalir sebagian komponen turunan darah Gajah Mada dan Ramses II.”

    Wah sama dunk:

    1. Gajah Mada -> udah tua -> mati -> dikubur -> membusuk -> jadi unsur tanah
    2. unsur tanah -> tumbuhan -> dimakan sapi -> sapi dipotong -> jadi steak tenderloin (makanan)
    3. tenderloin steak (makanan) -> tubuh mamah -> reaksi X-Y-Z plus kontribusi yang enak-enak dari papah -> jadi bayi

    dan bayi itu adalah aku. Kekeke… :)