Tanah Airku, Indonesia

Pernah nonton final Putri Indonesia? Waktu Agni dinobatkan sebagai Putri Indonesia? Gua inget banget ama pertanyaan babak akhir yang diajukan kepada Agni. Agni ngambil kertas pertanyaan dari dalam kotak dan pertanyaan nya gini kira-kira:
“Kalau Anda disuruh memilih salah satu, mana yang lebih penting? Daratan atau lautan Indonesia?”

Lalu, Agni dengan pintarnya menjawab:
“Orang Amerika dan Eropa boleh berkata “fatherland” atau “motherland” saat menyebutkan negara asal mereka, tapi bangsa Indonesia tidak. Nenek moyang kita mengajarkan kita untuk menyebutkan Indonesia sebagai “tanah air” kita. Itu artinya mereka mengajarkan kita untuk menyadari bahwa keduanya sama pentingnya bagi bangsa Indonesia.

Dan kemudian tepuk tangan penonton pun bergemuruh riuh rendah. Jawabannya memang layak diplomat. Mengambil sisi tengah agak tidak menimbulkan celah yang kemudian dapat menjatuhkannya. Tapi apakah kita pernah sadar akan hal itu? Pernahkah kita sadar mengapa Indonesia ini disebut tanah air kita? Mengapa tidak tanah ayah atau tanah bunda kita??

Teman-teman pernah mengecap pendidikan TK dan SD kan.. saat guru-guru kita dengan giatnya menanamkan nasionalisme dengan mengajarkan kita berbagai lagu nasional dan lagu kebangsaan. Teman-teman masih ingat akan potongan lagu di bawah ini??

Indonesia, tanah air beta.. pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala.. selalu dipuja-puja bangsa.. — Indonesia Pusaka

Saya yakin pasti ada sebagian teman-teman yang lupa lirik keseluruhannya.. (*hehehe…)

Ada yang sudah nonton film 300? Film yang bercerita tentang perjuangan rakyat Sparta mempertahankan “tanah air” nya dari serangan bangsa Persia. Ini kutipan perkataan seorang pembawa pesan Persia yang mendatangi Leonidas, sang pemimpin Sparta:
“Xerxes conquers and controls everything he rests his eyes upon. He leads an army so massive
it shakes the ground with its march. So vast it drinks the rivers dry. All the God-King Xerxes
requires is this. A simple offering of earth and water. A token of Sparta’s submission to the will of Xerxes.”

Mau tau apa respon sang pemimpin Sparta setelah mendengar pesan tersebut? Sesaat Leonidas mendengar pesan dari Xerxes tersebut, dia langsung terdiam. Di dalam benaknya langsung muncul pemandangan daratan Sparta yang hijau yang dipenuhi oleh rakyat Sparta yang sangat bergantung padanya sebagai raja. Lalu di ujung emosinya dia berkata, “Earth and Water..” Amarahnya memuncak dan tak terbendung. Seluruh pembawa pesan Raja Persia itu dihabiskannya hingga tak bernyawa. Waw.. sebuah respon yang amat heroik terhadap ancaman perebutan tanah dan air.

Sebegitu pentingnya arti tanah dan air sedemikian hal tersebut dapat menimbulkan peperangan dan pertikaian besar di berbagai penjuru dunia. Sekarang Indonesia sudah memiliki tanah dan airnya. Kita sudah memiliki tanah air sebagai hasil perjuangan para pahlawan dan nenek moyang kita. Sekarang pertanyaannya adalah: “Seberapa pentingkah tanah dan air itu bagi kita?? Apakah kita sudah menjadi penguasa atas tanah air kita sendiri?? Apakah kata-kata Agni hanyalah kalimat klise belaka? Keduanya penting bagi bangsa Indonesia? Pentingkah??” Kalau memang ya, tentunya kita sudah menjadi penguasa atas tanah air kita.

Sekarang, marilah kita melihat sekeliling kita, melihat tanah air kita. Siapakah penguasanya? Apakah amarah kita memuncak seperti Leonidas saat tahu bahwa tanah air kita terancam untuk direbut bangsa lain? Atau, untuk konteks keadaan Indonesia sekarang, lebih tepatnya: Apakah kita peduli setelah menyadari bahwa tanah air kita SUDAH direbut oleh bangsa lain??

Lihat tanah kita.. Apa yang dapat kita ambil dari tanah kita? Hasil bumi? Hasil pertanian? Hasil hutan? Apakah kita masih menguasai tanah kita? Sekarang kita lihat air kita.. Hasil laut? Kekayaan pariwisata laut? Apakah semuanya masih ada? Apakah “tanah air” yang kita bangga-banggakan sebenernya masih ada? Minyak bumi, gas alam, pertambangan, itu punya siapa? Sadarkah bahwa saat kita bernyanyi “Indonesia, tanah air beta..”, banyak bangsa yang ikut juga menyanyikannya?

Amerika: “Indonesia, tanah air beta..”
Australia: “Indonesia, tanah air beta..”
Inggris: “Indonesia, tanah air beta..”
Perancis: “Indonesia, tanah air beta..”
Indonesia: “Indonesia, tanah air beta..”

Macam paduan suara saja. Jadi sekarang kita mau apa?
Indonesia: “Indonesia, tanah air beta.. tanah air bersama-sama..”

Coba tema 306man ingat-ingat potongan-potongan lagu ini:

  1. indonesia, tanah airku.. tanah tumpah darahku..
    disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku..
    indonesia raya merdeka.. merdeka.. hiduplah indonesia raya.. — Indonesia Raya
  2. dari sabang sampai merauke, berjajar pulau-pulau
    sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia
    indonesia tanah airku, aku berjanji padamu..
    menjunjung tanah airku, tanah airku Indonesia.. — Dari Sabang Sampai Merauke
  3. melambai lambai, nyiur di pantai
    berbisik bisik, raja kelana
    memuja pulau nan indah permai
    tanah airku
    , indonesia — Rayuan Pulau Kelapa
  4. tanah airku tidak kulupakan.. kan terkenang selama hidupku..
    biarpun saya pergi jauh.. tidak kan hilang dari kalbu
    tanahku yang kucintai.. engkau kuhargai.. — Tanah Airku
  5. berdera merah putih, bendera tanah airku
    Gagah dan jernih tampak warnamu
    Berkibarlah di langit yang biru
    Bendera merah putih, bendera bangsaku — Bendera Merah Putih

Indonesia itu harusnya tanah airKU. Tanah air KAMU. Tanah air bangsa Indonesia.

Amerika: “Indonesia, tanah air beta..”
Australia: “Indonesia, tanah air beta..”
Inggris: “Indonesia, tanah air beta..”
Perancis: “Indonesia, tanah air beta..”
Indonesia: “Indonesia, tanah air beta..”

Macam paduan suara saja. Jadi sekarang kita mau apa?
Indonesia: “Indonesia, tanah air beta.. tanah air bersama-sama..”

  • hahaha.. emang segitu kangen nya kau akan Indonesia wahai si tukang nyampah?? hehehe.. anyway, susah ya nulis nickname lo.. agak2 gimana gt.. hehe..

    iya arry, gua dah nonton filmnya.. film dokumenter sih.. tapi lumayan juga.. walopun editan nya kurang bagus tp overall pesannya menarik.. hehe..

  • arry susanto

    mas, lagi ada film yg bagus neh buat referensi nasionalisme kita, judulnya The Conductors. emang pake bhs inggris tuh judul tapi asle bener tentang indonesia dan bikin saya merinding pas ntn, terutama di bagian akhir… bukan krn ketakutan, tp krn menyaksikan betapa lagu indonesia raya bisa menjadi sangat indah.
    film ini mulai main 20 februari di blitz dan saya udahg ntn dong hari sabtu kemaren pas ada acara ntn bareng hehehe. oiya, ada subtitle inggrisnya lho

  • tanah airku.. tidak cuma-cuma.

  • sumpah gak penting deh bangkriiiiiiiiib, gyahahahahahaha!!!

    bel…lu bikin gue jadi pengen balik indo buru-buru… hiks…

  • nambahin si Leonidas sebelomnya juga ngomong,’madness?’ (taeah g apenting)

  • hmm.. iya, cewektulenkebangetan.. omongan agni di atas stage waktu itu emang klise bgt sih.. standar omongan putri indonesia.. kaya miss universe ngomong world’s peace aja.. hehe.. tapi bukankah alangkah baiknya kalo omongan klise dia itu jadi sesuatu yang nyata? hehe..

    yayi, ppkn gua sih gak ngaruh.. hahaha.. lagian gua belum pantes dibilang nasionalis kok.. masih dalam tahap rendahh bgttt lahh.. tapi setidaknya gua bangga ama Indonesia gua.. hehe..

    pudakonline, udah ngerti belum?? hehehe.. intinya ya tanah air kita dianggep tanah air juga oleh bangsa-bangsa lainnya.. hehe..

    yuki, pa kabarmu lae? Bahh.. dah mar-lae ya kita sekarang.. hahaha.. iya nih.. harus ada yang ngelindungin resources Indonesia.. kalo gak ya diambil semua ama mereka2.. hehe.. sebenernya sih susah.. tapi alangkah lebih baiknya kalo itu disadari.. hehe..

    ray, emang suara mereka tuh bikin fals bgt! gak resonan lagi.. mana ngomong bahasa indonesianya dengan aksen anehh.. hehehe..

  • mantap euy.

    Amerika: “Indonesia, tanah air beta..”
    Australia: “Indonesia, tanah air beta..”
    Inggris: “Indonesia, tanah air beta..”
    Perancis: “Indonesia, tanah air beta..”
    Indonesia: “Indonesia, tanah air beta..”

    lebih suka daku bilang 4 lainnya bikin lagu jadi fals,,,
    so bagaimana sang conductor menghilangkan 4 nada or somewhat itu?
    supaya hanya

    Indonesia: “Indonesia, tanah air beta..”

  • haha, keren lae, gak kepikir sama sekali ama gw, bener juga yah, kadang orang2 kita cuma mikirin land aja, padahal kenyataannya kita harus inget unsur waternya juga..

    soal paduan suara itu, sebuah ironi memang, bagaimana mungkin kita bisa menyerahkan segala kekayaan alam dan budaya kita ke mereka, ke multi national enterprises mereka, bah.. harus ada semacam gerakan pelindung bangsa di Indonesia, kita udah kayak bukan tuan rumah di rumah sendiri aja lama2..

  • masing nggak mudheng, ntar aja balik baca lagi, sekarang, kenalan dulu, hehehehe

  • menarik. sangat. PPkN yg diajarin wktu kita sd keknya berhasil bkin anak2 muda indonesia berjiwa nasionalis..cinta banget sm tanah airnya. salut.

  • klo jawabannya agni itu kayaknya cma klise deh…:P

  • buat ydoea: hahaha.. menarik bgt istilah lo.. “topping”.. hehehe.. yan.. semoga saat kita sudah bisa mengecap tanah air kita sebenar-benarnya, topping nya masih tersisa banyak.. hehehe.. or at least paprika ama tomatnya disisain lah ya.. hehe..

    buat andre: iya dre.. jadi si leonidas itu ngomong “earth and water..” lalu dia diem.. lalu dia menatap istrinya.. lalu istrinya mengangguk.. lalu dia ngomong2 marah2 ini itu.. lalu dia ngomong “This is Sparta!!!” sambil nendang tuh orang Persia ampe mati masuk kecemplung sumur.. Hehehe.. thx for you attention, addition, and correction.. hehehe..

  • mau koreksi dikit
    kalimat terakhirnya Leonidas sebelum dia menghabisi para utusan dari Persia itu:
    “This is Sparta!!!!”

  • menarik,
    mudah-mudahan waktu kita jadi satu-satunya bangsa yg nyanyiin lagu ini,
    (kapan? 20 tahun lagi? 30? 50? 100?)
    ga cuma tinggal sisa tanah dan air aja.
    toppingnya keburu abis.
    :P

    btw,
    Macam paduan suara saja. Jadi sekarang kita mau apa?”
    batak lo bel! hahaha